Sunday, January 4, 2009

Tahun Baru 2008 Lalu Bojonegoro Menangis dan Ada Hikmah Dibalik Itu

Kesedihan inilah yang kami alami ketika menyambut tahun baru 2008. Bojonegoro merupakan tempat pondokku berada. Tahun Baru 2008 lalu diwilayah Boonegoro telah terjadi musibah Banjir yang sangat menderitakan sekali khususnya bagi masyarakat bojonegoro dan sekitarnya. Dilain hal banyak orang yang merayakan tahun baru ini dengan suatu kegembiraan melainkan bagi masyarakat Bojonegoro menjadi yang sangat menyedihkan sekali. Banjir Bengawan Solo yang menimpa seluruh Bojonegoro telah menghanyutkan rumah penduduk dan harta benda mereka. Banjir ini menjadi sejarah bagi kota Bojonegoro karena menjadi banjir ini merupakan banir terbesar dalam sejarah kota Bojonegoro. Tak ada secuil pun tanah Bojonegoro yang tak tergenang air bah itu, semuanya terkena. Baru kali ini saya merasakan menjadi korban banjir. Segala kesusahan kami alami disini. Untuk mendapatkan makanan kami pun harus berpuasa tanpa makan dan minum. Untuk memperoleh air bersih pun aku tak bisa. Sungguh sengsaranya nasib kami ini. Pondokku telah hanyut seperti lautan yang kelam. Segala macam kegiatan pembelajaran harus dihentikan untuk sementara waktu menunggu banjir surut. Banjir ini telah memperoleh pelajaran yang sangat penting bagiku. Aku lihat banyak mereka yang terkena musibah tanpa pandang bulu mulai dari yang kaya sampai miskin semuanya menjadi sama. Harta seakan tak ada artinya sama sekali. Ditempat pengungsian mereka semuanya berkumpul dalam kisah penderitaan. Oleh karena itu kita tak boleh sombong dan janganlah harta itu kamu jadikan segala-galanya karena harta itu hanya sebagai titipan saja dari Allah.

0 comments:

Post a Comment

Ayo Berkomentar disini :