Monday, October 20, 2008

MEMANDANG ALAM SEMESTA DENGAN KACAMATA AL-QUR'AN

Menurut data yang diperoleh pada abad ke-20, ternyata bahwa alam semesta ini menjadi ada secara tiba-tiba setelah sebelumnya tidak ada. Teori ini dikenal sebagai teori Ledakan Dahsyat (Big Bang) yang berpandangan bahwa alam semesta ini pada mulanya terjadi dengan peledakan. Kita mengkaji teori ini dalam konteks historisnya yang terdukung dengan bukti-bukti ilmiah pada Bab Dua yang berjudul "Ada dari Tiada". Pada bab ini, kita akan mengamati bagaimana Allah menyatakan kepada kita beberapa fakta ilmiah mengenai penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an. Ada bukti yang sangat kuat yang mendukung teori Ledakan Dahsyat. Meluasnya alam semesta merupakan salah satunya dan bukti yang paling signifikan mengenai hal ini adalah saling menjauhnya galaksi-galaksi dan benda-benda langit. Untuk memahami dengan lebih baik, alam semesta bisa dibayangkan sebagai permukaan balon yang digelembungkan. Seperti halnya bagian-bagian permukaan balon yang saling menjauh ketika balon digelembungkan, begitu jugalah angkasa yang saling menjauh tatkala alam semesta meluas. Dalam hal ini, mari kita rujuk ke ayat Al-Qur'an yang relevan. Pada satu ayat, berikut ini dinyatakan mengenai penciptaan alam semesta: Dengan kekuasaan Kami membangun cakrawala, dan Kami yang menciptakan angkasa luas. (Surat adz-Dzaariyaat, 47) Pada ayat lain yang mengacu pada langit, difirmankan: Tidakkah orang-orang kafir mengerti bahwa langit dan bumi semula terpadu (sebagai satu kesatuan dalam penciptaan), lalu keduanya Kami pisahkan? Dan dari air Kami jadikan segalanya hidup. Tidakkah mereka mau beriman juga? (Surat al-Anbiyaa', 30) Kata-asal "ratk" tang diterjemahkan sebagai "terpadu" di ayat ini, berarti "sesuatu yang tertutup, padat, kedap, bergabung menjadi satu dalam massa yang berat" menurut kamus-kamus Arab. Maksudnya, ini dipakai untuk dua potong yang berlainan yang membentuk entitas. Pernyataan "pisahkan" adalah kata-kerja "fatk" dalam bahasa Arab dan ini berarti memecah obyek dalam keadaan "ratk". Sebagai misal, penumbuhan benih dan tampilan pucuk-pucuknya di bumi diungkapkan dengan kata-kerja ini. Kini, mari kita lihat kembali ayat yang menunjukkan bahwa langit dan bumi itu dalam keadaan "ratk", lalu keduanya diartikan "dipisahkan" dalam artian katakerja "fatk". Maksudnya, yang satu menerobos yang lain dan membuat jalan keluarnya. Sungguh, bila kita mengingat kejadian pertama Ledakan Dahsyat, kita lihat bahwa bintik yang disebut telur kosmik itu mengandung semua bahan alam semesta. Segala sesuatu, bahkan "langit dan bumi" yang belum tercipta pun, terkandung di bintik ini dalam keadaan "ratk". Sesudah itu, telur kosmik ini meledak, kemudian semua zat menjadi "fatk". Bila kita bandingkan ungkapan-ungkapan di ayat ini dengan bukti ilmiah, kita lihat bahwa ungkapan-ungkapan ini sangat bersesuaian. Yang cukup menarik, temuan-temuan ini belum ada sebelum abad ke-20.

0 comments:

Post a Comment

Ayo Berkomentar disini :